Minggu, 28 September 2014

Danau di Atas Awan

Kami berangkat tanggal 22 november dari palu jam 02.00 pm, perjalanan dari palu ke lindu membutuhkan waktu sekitar 3 jam perjalanan mengingat kondisi jalan yang extrim. Peralatan yang kami bawa Mie instan 12 bungkus, sarden, Telur 3 butir, Gas 4 tabung, Barito ( bawang, rica tomat dan bumbu- bumbu lainya), air minum 2 Botol, dan kopi. Awalnya kami berangkat 10 orang tapi pada hari H banyak yang batal karna alasan kuliah tambahan, jadi finalnya kami berangkat hanya 2 orang saja.

Lindu Lake when cloudy



Perjalanan menuju danau lindu cukup indah pada awal perjalanan akan terhidang pemandangan hamparan sawah dan kolam – kolam ikan, jembatan gumbasa dan pemandangan pegunungan yang sangat menawan hati.

Sun Rise


Sugi in Action


Sugi at  the Morning


At Morning



Perjalanan  yang sangat menantang berada di daerah Sadaunta karna trek yang extrime bayangkan saja di sebelah kiri kamu jurang sedalam puluhan meter dan di sampingnya lagi gunung, jalanan tampa aspal dan tidak adanya pelindung jalan. Tanjakan maut dan penuruanan yang tajam menambah keseruan perjalanan kami.

Hal yang indah di danau lindu adalah keindahan danau yang berada di atas pegunungan luasnya hampir sama dengan luas kota palu. Luasnya sekitar 3.488 ha ( Wikipedia) danau Lindu merupakan danau ke dua terbesar di provinsi sulawesi tengah. Suhu udara kalau siang sangat panas dan malam sangat dingin, kejadian yang tidak terlupakan ketika hujan turun, tenda kami kemasukan air, tanah di sana seperti tanah gambut jadi air masuk lewat atas dan bawah. Seluruh pakaian kami fungsikan untuk menjadi kain lap, luar biasa serunya.

Di danau lindu terkenal dengan kekayaan hayatinya seperti ikan mujair, ikan mujair di sini sangat melimpah, ada hal unik memancing disini, jika kalian hanya menaruh umpan saja terkadang hanya sedikit ikan yang makan. Jadi taruhlah umpan di sarang ikan,  awalnya sang ikan akan cuek tapi lama – kelamaan dilahap juga umpannya. Saat itu kami berhasil mendapatkan 8 ekor ikan dalam tempo 1 jam memancing dengan umpan cacing kota ( cacing dari kota maksudnya).








Pada saat kami mengunjungi danau lindu kami berkesempatan melihat event world music festival ke 3 banyak musisi baik dalam maupun luar negeri mengisi acara tersebut. Pada kesempatan itu kami berbincang bincang dengan salah satu musisi kontemporer asal usa Mr. Arlinton begitu banyak hal yang kami bicarakan tapi satu ilmu yang luar biasa yang kami peroleh ialah lakukan suatu perkerjaan dengan cinta dan rasa spiritual. Menurut sahabat saya Mr. Arlington dia dapat mengkoneksikan dirinya dengan alam semesta ketika bermain musik, Patut di coba.



[img]http://i1077.photobucket.com/albums/w480/asepkelapa/IMG-20131124-00509_zpsa3b2d76a.jpg[/img]


3 hari kami habiskan menikmati indahnya danau lindu begitu banyak pengalaman yang kami peroleh di sana. Ayo teman – teman datang ke Sulawesi Tengah dan kunjungi danau lindu. Sekian dari kami mohon maaf jika ada kata- kata yang salah. Sampai jumpa di perjalanan kami selanjutnya.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar