Selasa, 07 Oktober 2014

Merencanakan Masa Depan Dengan Gaji Rp 2,7 Juta per Bulan

Jakarta -Pertanyaan dari Pembaca: Saya Nana, seorang wanita single usia 23 tahun, dan baru 3 bulan saya bekerja sebagai karyawan outsourcing di salah satu bank.

Aset yang saya miliki baru senilai Rp 15 juta untuk tabungan dan Rp 10 juta dalam bentuk emas. Saya memiliki gaji Rp 2,7 juta/bulan, dengan pengeluaran rutin per bulannya Rp 1 juta karena saya masih tinggal dengan orang tua.

Bagaimana cara merencanakan keuangan untuk pensiun, pendidikan S2 saya untuk tahun depan, investasi, dan KPR dengan kondisi saya sekarang ini untuk ke depannya?

Terima kasih

Jawaban:
Terima kasih Nana atas pertanyaannya.

Sebagai seorang karyawan yang bekerja secara outsourcing dengan penghasilan yang tentu sesuai dengan karyawan outsourcing pada umumnya, saya cukup terkesan dengan kemampuan Anda mengelola keuangan sehingga dapat memiliki tabungan yang cukup besar serta telah memulai investasi pada instrumen emas. Tentu dengan modal kemampuan pengelolaan keuangan yang baik, maka nantinya sangat mungkin tujuan-tujuan keuangan anda juga dapat dicapai.

Yang perlu diperhatikan, sebelum mulai merencanakan investasi lainnya untuk mengejar target keuangan yang telah Anda sebutkan di pertanyaan, Anda harus lebih dulu memenuhi kebutuhan keuangan yang mendasar dan tidak kalah penting.

Pasti sudah tidak asing lagi di telinga Anda ketika membicarakan soal dana darurat. Ya, hal ini yang perlu pertama anda penuhi untuk mengantisipasi berbagai hal darurat yang mungkin bisa terjadi kapan saja.

Sebagai seorang single, yang Anda perlukan adalah memenuhi kebutuhan dana darurat Anda sebesar tiga kali pengeluaran yang berarti sebesar Rp 3 juta. So, jika anda memiliki tabungan di atas dana darurat yang seharusnya terbentuk, bisa jadi dana idle yang Anda miliki tersebut menjadi tidak produktif. Akan tetapi, tetap diperlukan beberapa perhatian atas kebutuhan-kebutuhan yang merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam merencanakan keuangan.

Anda yang bekerja dengan status sebagai karyawan outsourcing, selanjutnya perlu mengetahui tentang benefit perlindungan kesehatan yang Anda dapatkan dari kantor. Mengapa demikian? Karena fungsi proteksi diri (asuransi) wajib dimiliki oleh semua kalangan, mengingat biaya kesehatan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Anda yang masih belum menikah, lebih diwajibkan untuk memiliki jenis asuransi kesehatan yang dapat menutupi kebutuhan-kebutuhan pada saat Anda sakit nantinya. Oleh karenanya, meninjau kembali keuntungan perlindungan kesehatan dari kantor Anda akan sangat berpengaruh karena jika ternyata nilai pertanggungannya Anda rasa kurang, maka yang Anda butuhkan adalah membeli asuransi kesehatan yang dapat menutupi selisih kekurangannya saja.

Jika poin-poin sebelumnya telah terpenuhi, maka Anda dapat mulai memikirkan tujuan keuangan Anda yang telah Anda bagi dalam beberapa jangka waktu, seperti dalam jangka pendek Anda ingin melanjutkan kuliah S2 Anda dan juga berpikir untuk memiliki rumah dengan cara kredit, serta yang paling panjang untuk memenuhi kebutuhan pensiun. Ke semua itu merupakan tujuan keuangan yang dapat dilakukan upaya untuk mencapainya dengan berinvestasi pada produk keuangan yang tepat sesuai dengan tujuan keuangan Anda.

Yang perlu Anda lakukan selanjutnya adalah, melakukan perhitungan akan kebutuhan biaya-biaya dari tujuan keuangan Anda saat ini serta diproyeksikan dengan nilai di masa yang akan datang sesuai dengan tingkat inflasi masing-masing tujuan keuangan Anda.

Seperti misalnya Anda menyebutkan sebelumnya dengan jelas bahwa tahun depan Anda berencana untuk mengambil kuliah kembali, maka yang Anda perlu perhatikan adalah berapakah jumlah uang kuliah yang nantinya perlu Anda persiapkan.

Karena jangka waktu yang sudah dekat, maka Anda hanya dapat berinvestasi pada produk-produk investasi yang tidak agresif, yang berarti tingkat imbal hasilnya pun tidak terlalu signifikan. Produk investasinya bisa berbentuk tabungan, deposito, emas (yang telah anda miliki bisa menjadi cadangan apabila Anda butuh tahun depan untuk kuliah), serta produk investasi seperti reksa dana pasar uang.

Begitu pula dengan rencana Anda membeli rumah, coba perhitungkan kembali berapa lama Anda berencana memiliki rumah, berapa jumlah DP yang harus Anda bayarkan, serta berapa kira-kira cicilannya.

Perlu diingat, pada saatnya nanti Anda hanya memiliki kuota 30% dari penghasilan Anda untuk berutang, maka penting untuk memperhitungkannya dengan matang dari saat ini. Untuk kebutuhan pensiun yang masih sangat panjang, tidak ada alasan untuk tidak memulai mempersiapkan dari saat ini karena jangka waktu yang masih sangat panjang akan sangat berpengaruh terhadap jumlah “cicilan” tiap periodenya bagi Anda untuk berinvestasi yang juga akan menjadi semakin minim.

Jadi, tidak alasan untuk tidak berhasil dalam mencapai tujuan keuangan Anda selama memiliki tindakan yang konsisten untuk keberhasilan tersebut.

Semoga menjawab dan selamat merencanakan keuangan Anda.

Sumber detik.com

"marlah kita merencanakan keuangan kita, baik dengan investasi atau menabung, karna kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi kedepannya dan resiko tentunya. terimaksih telah berkunjung ke blog saya"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar